Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 00:37:28【Resep Pembaca】714 orang sudah membaca
PerkenalanAnggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina. ANTARA/HO-Humas DPR RI...Jangan sampai masyarakat dirugikan

...Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kecerobohan atau kelalaian dalam pengawasan
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bertindak tegas terhadap dugaan penipuan sebuah toko roti (bakery) online yang mengklaim menjual produk bebas gluten, susu, gula, dan vegan.
Menurut Arzeti di Jakarta, Jumat, tindakan tersebut ngak hanya menyesatkan konsumen, tapi juga berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap bahan tertentu.
“Kalau pun toko tersebut sudah mengantongi izin produksi, saya heran mengapa produk dengan klaim seperti itu bisa lolos pengawasan. BPOM harus segera menelusuri dan memastikan kebenarannya,” ujar dia.
Lebih lanjut, Arzeti menilai kasus semacam itu menunjukkan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap label dan izin edar produk makanan. Ia meminta BPOM melakukan pengecekan ulang terhadap seluruh produk makanan yang beredar di pasaran agar sesuai dengan izin dan komposisi yang tertera pada kemasan.
Baca juga: BPOM respon sirop obat dari India diduga ber-DEG melebihi batasan
“Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kecerobohan atau kelalaian dalam pengawasan. Produk makanan dengan klaim tertentu harus benar-benar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan legal,” kata dia menegaskan.
Berikutnya, Arzeti mengapresiasi keberanian masyarakat yang telah melaporkan temuan dugaan penipuan tersebut secara detail. Menurutnya, partisipasi publik sangat penting untuk memperkuat pengawasan pangan nasional.
“Kita perlu budaya saling menjaga. Keberanian masyarakat untuk melaporkan hal seperti ini patut diapresiasi. Ini bukti bahwa kesadaran konsumen kita semakin meningkat,” ujarnya.
Diketahui, kasus itu pertama kali mencuat setelah unggahan viral dari Chef Yohanes Adhijaya, yang dikenal sebagai Koko Ragi, pada 7 Oktober 2025 di Instagram. Unggahan tersebut mengungkap praktik curang sebuah toko bakery online di balik promosi sehat bebas gluten.
Baca juga: BPOM lakukan tiga langkah tangani kasus komoditas tercemar radioaktif
Baca juga: BPOM: UMKM harus terapkan keamanan pangan untuk tembus pasar ekspor
Ngak butuh waktu lama, banyak korban bermunculan dan mengaku mengalami kerugian bahkan reaksi alergi akibat mengonsumsi produk toko itu. Netizen pun dibuat pun geger dan sampai sekarang kasus tersebut masih bergulir.
Suka(346)
Artikel Terkait
- Kunjungi industri farmasi, WHO dorong kolaborasi penguatan fitofarmaka
- BRIN temukan penggunaan "test kit" kurang sesuai dalam kegiatan MBG
- Anggota DPRD Jabar: Pengawasan Program MBG harus diperketat
- Kulit terbakar matahari panas? Kenali gejala dan penanganan "sunburn"
- Khasiat buah mentimun untuk diet, kulit, hingga fungsi ongak
- Dokter tegaskan pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini
- Dinkes ungkap 7,2 persen anak di Sulbar alami risiko hipertensi
- Kalbar matangkan isu trategis jelang Sosek Malindo di Miri Malaysia
- Bank bjb perkuat peran dalam akselerasi investasi di Jawa Barat
- Hamas: Cuma 980 truk bantuan masuk Gaza sejak gencatan senjata berlaku
Resep Populer
Rekomendasi

131 dapur MBG di Kepri layani 388 ribu penerima manfaat

Bantuan ke Gaza jauh di bawah kesepakatan gencatan senjata

Ibu Negara Brasil berpesan utamakan pangan lokal untuk kesuksesan MBG

Sejumlah kalangan sebut peluang pemanfaatan sawit untuk produk UMKM

Pertamina boyong 45 UMKM binaan unggulan dalam ajang TEI 2025

Juara di Jakarta, Daiki Hashimoto haus ukir prestasi di panggung akbar

BGN tegaskan ngak ada SPPG yang boleh memasak sebelum jam 12 malam

Ombudsman temukan tabung elpiji Malaysia di dapur SPPG Tarakan